Terkenal dengan Kemurahan Hatinya, Atlit Muslim New Zealand Ini Memiliki Penggemar di Seluruh Dunia

On

Maqna.id - Sonny Bill Wiliams (Sky Sports New Zealand)

New Zealand – “Athletes have an increasing power to impact their communities and social conscience with their voices.”

Quotes di atas disampaikan oleh seorang pebasket Muslim Amerika yang bernama Kareem Abdul-Jabbar. Beliau merupakan pebasket profesional yang terkenal ketika penulis masih tinggal di Amerika, yakni di era sekitar tahun 80-an. Dengan memperoleh gelar 6-times ‘Most Valuable Player’ di NBA dan 19-times ‘All Star’, Kareem muda saat itu percaya bahwa para atlit memiliki kekuatan yang besar untuk dapat mempengaruhi komunitas dan hati nurani masyarakat melalui pendapatnya.

Olahraga diyakini tidak hanya mengenai penampilan seorang atlit yang menawan di lapangan, namun juga mengenai dedikasi, kerja keras, dan pengorbanan yang diperlukan untuk mencapai dan mempertahankan prestasinya tersebut. Oleh karena itu, kata-kata seorang atlit cenderung memiliki kekuatan untuk dapat memotivasi, menginspirasi, dan meninggalkan kesan abadi untuk penggemarnya.

Setiap Negara tentu saja memiliki keunggulan olahraga masing-masing. Untuk penggemar sepak bola, benua Eropa merupakan tempat yang diimpi-impikan untuk dikunjungi dengan harapan dapat bertemu dengan atlit idolanya. Sementara, penggemar basket berharap dapat berkunjung ke Amerika karena merupakan tempat klub basket terbaik di dunia. Bagaimana dengan olahraga lainnya, Rugby?

Rugby merupakan olahraga kontak, seperti sepak bola, namun menggunakan bola tangan berbentuk oval. Olahraga ini pertama kali diperkenalkan di Inggris pada abad ke-19. Namun, tahukah Anda Negara mana yang memenangkan Piala Dunia Rugby saat ini? Jawabannya tiada lain adalah New Zealand. Iya, Negara ini memenangkan dua Piala Dunia Rugby yang terakhir pada tahun 2011 dan 2015.

Tim Rugby Nasional di New Zealand biasa dipanggil ‘All Blacks’. Sebutan ini berawal sejak tahun 1905, dikarenakan tim nasional New Zealand hanya menggunakan pakaian serba hitam dengan lambang pakis perak atau ‘Silver Fern’ saat bertanding. Warna hitam ini sejarahnya berasal dari warna pakaian tenun Maori ta moko yang memiliki arti mendalam yakni menandakan kekosongan darimana dunia ini dimulai.

‘All Blacks’ tidak hanya memiliki penggemar di New Zealand, namun juga seluruh dunia. Ada satu insiden menarik pada saat final Piala Dunia Rugby 2015, seorang penggemar remaja fanatik berasal dari Inggris berlari dan memeluk idolanya di lapangan saat pertandingan usai. Security saat itu berusaha melepaskannya, namun sang idola tetap memeluknya dan memberikan sesuatu yang luar biasa kepada penggemarnya, yakni ‘medali emas’ yang baru saja diperolehnya. Tindakan beliau akhirnya menjadi viral di media sosial dan TV dikarenakan sikapnya yang baik dan murah hati, nama atlit rugby ini pun semakin terkenal, yakni Sonny Bill Williams.

Sonny Bill Williams merupakan salah satu atlit rugby New Zealand yang berprestasi. Lelaki kelahiran Auckland tahun 1985 ini memperoleh gelar ‘Rookie of the Year’ tahun 2004 dan ‘International Player of the Year’ tahun 2013 dari Rugby League International Federation. Namun, gelar-gelar yang diperolehnya tidaklah membuat dirinya bahagia. Sonny seringkali merasa kosong dan memiliki perilaku yang kurang baik, sampai akhirnya beliau menemukan Islam dari sebuah keluarga Tunisia.

Islam diakuinya memberikan ketenangan dan kebahagiaan yang luar biasa. Sonny menemukan kembali tujuan dan nilai hidupnya. Beliau berhenti mengonsumsi alkohol dan lebih banyak mengisi kegiatannya dengan hal-hal positif, salah satunya adalah kegiatan sosial sebagai Duta UNICEF dari New Zealand. Sonny telah mengunjungi beberapa camp pengungsian diantaranya adalah pengungsian Syria.

Pada pertandingan Piala Dunia Rugby yang lalu, beliau bahkan menyisihkan tiket khusus pengungsi Syria. Kebaikan dan kemurahan hatinya, pada akhirnya banyak menyentuh dan memotivasi anak muda New Zealand untuk berperilaku baik dan lebih mengenal Islam. Islam dipandang lebih ramah dibandingkan apa yang tertulis di media internasional pada umumnya. Sonny juga dianggap mampu menjadi idola dan suri teladan yang baik, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Sebagaimana yang disebutkan di Q.S. Al-Ahzab ayat 21, bahwa:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”

Berdasarkan cerita di atas, maka benarlah pendapat Kareem Abdul-Jabbar bahwa atlit dapat mempengaruhi komunitas menjadi lebih baik dengan akhlak yang mulia.  

Oleh karena itu, Maqna.id sebagai tour organizer yang peduli dengan pengetahuan dan nilai baik, insyaa Allah ingin mengajak Anda untuk mengunjungi New Zealand, Negara kelahiran Atlit Muslim yang murah hati ini untuk mempelajari dan mencari hikmah melalui tour yang inspiratif dan penuh makna di mana sejalan dengan slogan kami, yakni Traveling with Meaning.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi link berikut ini: https://maqna.id/index.php/paket-tour-new-zealand/. Terima kasih.

*Ingin lebih mengenal Sonny Bill Williams, saksikan video pendapat Mufti Ismail Menk (Guru Besar SBW) berikut ini: https://www.youtube.com/watch?v=cvMtrl3U8VE

Penulis:

Arifa Fiqria

Maqna.id – Traveling with Meaning | Paket Tour New Zealand

Categories:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *